Skin barrier adalah hal yang paling sering saya bahas di akhir-akhir ini, karena memang sepenting itu sih manfaatnya buat kesehatan kulit kita secara keseluruhan.
Skin barrier merupakan garda terdepan dari kulit kita, yang menjadi pelindung dari lapisan kulit lainnya, yang memproteksi kulit dari hal-hal yang buruk berada di luar.
Apa Itu Skin Barrier?
Skin barrier adalah sebuah lapisan terluar dari kulit kita yang paling keras, serta terikat bersama dengan lipid, lapisan ini punya fungsi utama sebagai pelindung kulit.
Karena skin barrier merupakan sebuah lapisan kulit paling luar, dan fungsinya juga penting banget yaitu memproteksi kulit dan tubuh, karenanya sering disebut sebagai garda paling depan dan utama sebagai pelindung kulit.
Secara umum, kulit memang terdiri atas beberapa lapisan, yang dimulai dari lapisan epidermis, lapisan dermis, hingga lapisan hipodermis.
Source: https://scienceandskincare.blog/ |
Nah, skin barrier atau juga disebut stratum korneum ini, terletak di bagian atas lapisan epidermis.
Sekaligus menjadi penghalang kulit, yang bisa dikatakan sebagai dinding bata, yang terdiri dari sel kulit keras atau corneocytes.
Pada jaringan skin barrier, terdiri dari kolesterol, asam lemak, dan ceramide, di mana ketiganya ada di lapisan lipid.
Fungsi atau Manfaat Skin Barrier
Secara umum, ada beberapa fungsi atau manfaat skin barrier, di antaranya:
- Sebagai pelindung kulit dari berbagai polusi yang ada.
- Sebagai pelindung dari sinar buruk ultraviolet.
- Sebagai pelindung dari iritasi, peradangan, dan infeksi.
- Sebagai pelindung tubuh dari racun.
- Sebagai penghalang masuknya obat ataupun produk tertentu secara berlebih, yang dapat merusak kulit atau kesehatan.
- Dapat membantu air yang keluar atau masuk tubuh, mempertahankan kelembapan kulit, hingga menjaga tubuh tetap terhidrasi.
Ciri-Ciri Skin Barrier Rusak
Skin barrier, bisa saja rusak disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya:
- Karena cuaca terlalu panas atau dingin.
- Berada di lingkungan yang terlalu kering ataupun lembap.
- Terjadinya alergen, iritan, maupun karena polutan.
- Karena terlalu banyak terpapar sinar matahari secara langsung.
- Karena kebiasaan merokok.
- Melakukan perawatan kulit dengan cara yang buruk.
- Menggunakan air panas atau shower yang terlalu panas ketika mandi.
- Memakai sabun atau deterjen yang tergolong keras.
- Adanya luka maupun cedera pada kulit.
- Terlalu sering mengkonsumsi makanan yang tidak sehat.
- Mencuci kulit secara berlebihan, atau melakukan proses pengelupasan kulit yang berlebihan.
- Sedang menggunakan obat-obat tertentu seperti steroid.
- Sedang mengalami stres atau tekanan psikis, maupun gangguan fisik seperti kurang tidur.
- Adanya riwayat keluarga, atau bisa disebut faktor genetik, yang membuat kulit jadi lebih rentan terhadap kondisi tertentu, seperti dermatitis atopik dan psoriasis.
- Terjadinya penuaan pada kulit.
Lalu, seperti apa sih ciri-ciri skin barrier yang rusak tersebut?
Pada dasarnya, ciri-ciri skin barrier rusak itu akan terlihat berbeda di masing-masing kulit, namun bisa kita liat dengan tanda-tanda seperti berikut:
1. Kulit terlihat kemerahan
Mungculnya kulit kemerahan merupakan salah satu ciri skin barrier rusak, yang paling sering terjadi di banyak orang, hal ini memang masih tergolong ringan.
Source: realfood |
Biasanya disebabkan oleh penggunaan skincare yang terlalu 'keras' untuk jenis kulitnya.
Seperti penggunaan skincare yang mengandung acids, retinol, vitamin C, hingga disebabkan oleh butiran scrub dapat membuat kulit tampak kemerahan, saat dilakukan pengangkatan sel kulit mati.
Yang perlu diwaspadai, beauties yang punya riwayat eksim, psoriasis, maupun rosacea karena kulit kemerahan. Bisa jadi hal tersebut juga merupakan ciri-ciri skin barrier yang telah rusak.
2. Kulit terasa gatal
Ciri lainnya dari skin barrier yang rusak adalah, selepas kemerahan, maka kulit biasanya akan terasa gatal, sehingga timbul keinginan untuk menggaruknya.
Ciri-ciri skin barrier rusak ini dikarenakan, skin barrier mulai menipis, sehingga bakteri dengan mudah bisa masuk ke dalam kulit dan kemudian timbul rasa gatal.
Untuk mengatasi hal ini, sebaiknya gunakan pelembab yang ampuh untuk melindungi kulit, dan usahakan hindari menggunakan sabun wajah yang mengandung busa banyak ketika mencuci wajah.
3. Kulit jadi kering dan dehidrasi
Ciri-ciri skin barrier rusak berikutnya adalah, kulit jadi terasa kering, kusam, bahkan bersisik.
Hal ini disebabkan, karena skin barrier yang rusak, akan menurunkan kadar kelembapan alami pada kulit, hingga akhirnya kulit tidak sanggup melakukan regenerasi sel kulit seperti biasanya.
4. Munculnya hiperpigmentasi
Munculnya hiperpigmentasi pada kulit wajah, juga merupakan ciri-ciri skin barrier yang rusak, hal ini tentu saja dikarenakan terlalu banyak beraktivitas outdoor atau di luar ruangan, atau juga terpapar sinar buruk matahari dari samping jendela, tanpa adanya pelindung yang bisa memproteksi kulit, seperti sunscreen.
Source: thelist.com |
5. Terjadi iritasi kulit yang parah
Kulit yang mudah iritasi, juga merupakan salah satu ciri-ciri skin barrier rusak.
Hal ini dikarenakan lapisan teratas yang berfungsi sebagai pelindung telah rusak, sehingga menyebabkan lapisan dermis terekspos.
Karenanya, lapisan tersebut mudah mengalami iritasi, hanya karena gesekan atau bahan-bahan kimiawi dari skincare maupun makeup yang kita pakai.
Untuk mengatasi hal seperti ini, sebaiknya konsultasikan saja dengan dokter kulit, atau gantilah skincare dengan yang khusus untuk kulit sensitif.
6. Kulit jadi lebih mudah infeksi
Munculnya gatal hingga iritasi kadang juga disebabkan karena terkena iritasi bakteri, virus, parasit, atau jamur, yang biasanya bikin kulit jadi bengkak dan terlihat annoying.
Hal ini merupakan salah satu kasus berat dari ciri-ciri skin barrier yang telah rusak parah.
Pada kasus seperti ini bisa jadi infeksi pada kulit akan terjadi.
Dan butuh bantuan dokter kulit untuk menangani hal semacam ini dengan segera, agar tidak menyebabkan luka permanen pada kulit.
7. Luka jadi lama sembuh
Ternyata, luka yang lama sembuh itu bisa jadi karena skin barrier kita rusak loh, sering mudah luka ataupun mudah berjerawat, dan sembuhnya butuh waktu lama banget, hal ini bisa jadi karena skin barrier yang rusak.
Cara Memperbaiki skin barrier yang rusak
Sedih nggak sih kalau skin barrier kita rusak? karena hal itu bisa bikin kulit kita jadi rusak dan impian punya kulit sehat dan glowing tak akan mudah terwujud.
Karenanya, ketika muncul ciri-ciri skin barrier yang rusak di kulit kita, segera deh untuk melakukan beberapa hal atau cara, yang bisa memperbaiki skin barrier yang rusak tersebut, di antaranya:
1. Cari tahu akar masalahnya.
Bisa dengan cara mengingat-ngingat, hal apa yang kita lakukan, sehingga memicu skin barrier kita jadi rusak seperti itu.
Apakah karena sering terpapar sinar UV tanpa sunscreen? atau mungkin karena penggunaan skincare yang beragam dan berlebihan?
Kalau saya, kayaknya sih karena penggunaan skincare macam-macam, nasib jadi tukang review produk kecantikan ya gini, hahaha.
Akan lebih bijak, kalau kita segera mencegah penyebabnya sehingga tidak akan terjadi lagi, sekaligus memperbaiki masalahnya.
2. Kembali ke Basic Skincare
Langkah selanjutnya, setelah mengetahui penyebab skin barrier kita rusak adalah, dengan cara back to basic skincare aja dulu.
Source: pinterest |
Tinggalkan sejenak skincare yang berlapis-lapis itu, karena bisa jadi kulit kita nggak cocok terhadap skincare berlapis tersebut.
Atau bisa jadi kulit kita nggak butuh skincare berlapis, tapi kita memaksakan diri untuk memakainya karena viral atau semacamnya.
Dengan kembali ke basic skincare yang lebih sederhana, kulit akan lebih kalem karena nggak dibombardir berlapis skincare yang mungkin berlebihan.
3. Kurangi atau batasi frekuensi cuci muka
Mencuci muka terlalu sering, apalagi dengan menggunakan facial wash dengan busa berlebihan, akan membuat kulit menjadi kering sehingga akhirnya merusak skin barrier.
Karenanya, batasilah frekwensi mencuci muka hingga maksimal 2 kali sehari, gunakan sabun wajah yang tidak mengandung banyak SLS dan mempunyai pH yang cocok dengan kulit kita seperti Ryoona Skin Fortifying Cleanser, dan hindari menggunakan air panas untuk mencuci muka.
4. Hentikan eksfoliasi untuk sementara waktu
Salah satu penyebab skin barrier rusak adalah, karena eksfoliasi yang berlebihan, karenanya ketika timbul ciri-ciri skin barrier rusak, sebaiknya hentikan dahulu penggunaan ekfoliasi, baik secara penggunaan scrub maupun secara chemical exfoliation dengan menggunakan exfoliating serum hingga toner.
5. Gunakan serum dan moisturizer untuk skin barrier
Saat ini, lagi booming banget yang namanya skincare untuk memperbaiki dan menjaga skin barrier, baik facial wash, toner, essence, serum hingga moistuizer.
Salah satu rekomendasi moisturizer dengan ceramide |
Gunakan skincare dengan kandungan Ceramide, Niacinamide, Panthenol, dan Fatty Acid, yang mana ingredients tersebut dapat bekerja dengan baik, untuk bantu menjaga skin barrier tetap sehat dan lembab.
6. Berhenti mencoba skincare baru
Salah satu resiko gonta ganti skincare adalah skin barrier bisa rusak karenanya, ini juga menjadi resiko bagi kami-kami sang beauty skincare reviewer.
Karenanya, jika muncul tanda-tanda atau ciri-ciri skin barrier rusak di kulit wajah kita, segera hentikan kebiasaan coba-coba skincare baru.
Demikianlah ulasan tentang skin barrier.
Mulai dari pengertian apa itu skin barrier, apa saja fungsi skin barrier pada kulit kita?, hingga ciri-ciri skin barrier rusak, serta cara memperbaiki skin barrier yang rusak.
Ada yang juga punya pengalaman skin barrier rusak?
Share yuk.
Sumber:
- https://www.cnnindonesia.com/
- https://hellosehat.com/
- https://www.alodokter.com/
Gambar: google dan canva edit by Rey
Tidak ada komentar:
Terimakasih sudah mampir dan membaca artikel saya,
Silahkan meninggalkan komentar dengan akun/url yang aktif :)