memulai-skincare-rutin-di-usia-30

Memulai skincare rutin di usia 30 tahunan, apakah terlambat?. Well sebenarnya menurut para pakar kecantikan, iya sih. Karena seharusnya merawat kulit tuh dilakukan sedini mungkin.

Namun, menurut saya, enggak telat-telat amat juga sih. Karena, saya pun seperti itu, baru mulai rutin skincare-an setelah berusia 32 tahun.

Sebelumnya kenapa nggak skincare-an?. Ya, selain ‘sayang’ duitnya karena saya emang tim wanita si ‘mendang mending’. Pun juga di zaman dulu tuh (astagaaaa, berasa baheula banget yak!), skincare belom se-trending sekarang.


Cerita Sebelum Memulai Skincare Di Usia 30 Tahunan Ala Rey

Sebenarnya saya mulai belajar pakai skincare sejak kuliah, masih berusia belasan tahun. Kalau nggak salah dulu pakai Ponds White Beauty cream, terus happy pas teman kuliah saya (yang lumayan ganteng pulak! *eh) bilang, kalau wajah saya lebih cerahan.

ponds-white-beauty-cream
Kalau ga salah Ponds-nya yang gini ya, atau yang sebelum kemasan ini

Sejak saat itu saya percaya, kalau klaim produk Ponds yang mencerahkan wajah itu, benar adanya *eaaaakkk.

Tapi, maklum lah anak kuliahan, kere pulak! hahaha.

Jadi ya nggak bisa rutin, kalau abis dan duitnya nggak ada, ya udah nggak pakai apa-apa selain bedak Marcks aja.

Setelah kerja dan punya gaji sendiri, ternyata ketertarikan saya akan skincare-pun belum membuncah. Sesekali sih beli day cream-nya Ponds yang Flawless White. Itupun nggak rutin saya pakai.

ponds flawless white day cream jadul
Yang kayak gini

Jadi, sepanjang usia belasan, hingga 20an, kulit wajah saya tuh cuman modal bedak doang, itupun baru kenal bedak padak atau compact powder setelah usia 25an kali ya.

Di awal 30 tahunan, ketika sudah jadi ibu-ibu, saya akhirnya mulai menyadari betapa wajah saya tuh enggak banget kalau difoto.

Kusam banget, pakai bedak, hanya sebentar, bedaknya udah belang di wajah, alias luntur separuh.

Mana kantung mata saya emang dari dulu kala udah menemani kan ye.

sebelum rutin skincare-an
Ampuunnnkan foto-foto aib ini, hahaha. Beginilah penampakan mamak-mamak yang nggak concern sama skincare

Seorang teman kerja mulai meracuni saya dengan skincare jualan mertuanya. Si teman ini memang wajahnya terlihat bersih dan cerah, tapi ada sewaktu-waktu kulitnya terkelupas.

Melihat wajah saya yang kusam amat kek buku yang nggak pernah di lap *halah. Diapun menawarkan bahkan memaksa saya beli skincare jualannya, katanya itu krim racikan dokter.

Kalau nggak salah, harganya sekitar 300an lebih. Dan isinya ya sabun wajah, toner, dan cream siang serta malam.

Di hari pertama pakai krim itu, subhanallaaaahh, wajah saya kek terbakar, lalu besoknya kulit terkelupas nggak karuan.

Saya nggak tahan dong, setiap kali wudhu atau cuci muka, sampai ngompol dong saya saking perihnya (lebay emang).

Akhirnya nggak sampai 3 atau 5 hari ya, saya stop.

Setelah itu nggak pernah pakai skincare aneh-aneh, lempeng aja dengan muka kusam bin gotshong akoh, hahaha.

sebelum rutin skincare
Sebelum rutin skincare, mukanya masya Allah, kusam, gosong, tangannya lebih cerah dong! hahaha

Nantilah ketika usia saya 32 tahun, saya memulai bisnis Oriflame kan. Dan karena emang saya nggak pernah setengah-setengah melakukan sesuatu, begitulah, saya cobain deh beberapa skincare Oriflame.

Mulai saat itulah saya kenal dan rutin pakai skincare.

Sejak saat itu, saya cobain banyak macam skincare yang ada di Oriflame, termasuk yang satu setnya terbilang sangat mahal buat saya, skincare set Novage.

Dan memang sih, meski wajah saya nggak jadi seputih teman saya yang pakai skincare merkucrit *eh. Tapi emang keliatan banget wajah saya jadi bersih dan normal.

Minyak di wajah tuh jadi terkondisikan, tetap oily sih, tapi nggak yang bikin bedak luntur setengah, hahaha.

Bahkan, saya mulai merasa, kalau bedak saya tuh jadi nempel lama di wajah, ya sejak rutin pakai skincare Oriflame tersebut.

Dan sejak saat itu pula, sampai saat ini saya menekuni dunia blogger, udah nggak terhitung berapa banyak macam skincare yang saya cobain (meskipun nggak yang sebanyak dicoba selebgram yak, hehehe).


Memulai Skincare Rutin Di Usia 30 Tahunan, Ternyata Nggak Telat-Telat Amat

Jadi gitu ya, saya baru mulai rutin skincare-an, dan selalu konsisten tuh, sejak usia 32 tahun itu. Dan memang terlihat banget hasilnya.

Jadi, memulai di usia tersebut, belum telat-telat amat sih. Meskipun semua itu juga dipengaruhi oleh faktor luck saya, di mana kulit wajah belum ada flek hitam yang menebal.

Padahal, sebelumnya, bukan hanya malas pakai skincare, tapi juga masih asing sama sunscreen dong.

Karena faktor itu juga kali ya, jadinya ketika saya memulai pakai skincare rutin di usia yang udah senior. Namun masih bisa mengejar ketertinggalan, untuk tidak terlihat tua banget.

Dan bersyukur juga sih, saya mulai aware akan pentingnya merawat kulit dengan bantuan nutrisi dari skincare, ketika usia 30an. Di mana di usia segitu memang udah tahap yang wajib banget pakai skincare (harusnya). Karena di usia 30an, kulit kita mulai dengan intens kehilangan elastisitasnya, karena produksi kolagen pada kulit semakin menurun.

Jika dibiarkan, maka dikhawatirkan kondisi kulit wajah saya akan jauh terlihat lebih tua ketimbang sekarang. Apalagi, jangan lupakan, saya terlahir dengan bawaan kantung mata yang sukses bikin saya terlihat kek nenek-nenek sejak dulu, hiks.

Satu hal yang perlu diketahui, dan itu juga saya rasakan langsung. Bahwa memulai perawatan kulit wajah di usia tertentu, sangat berpengaruh dengan hasil yang diberikan dari pemakaian produk skincare apapun.

Sebagai contoh, ketika usia belasan, saya hanya pakai face cream Ponds White Beauty aja ya. Dalam seminggu udah keliatan dong hasilnya. Persis kayak klaim iklannya.

Sekarang, pakai face cream biasa aja? KAGAK NGARUH BEIBEH! hahaha.

Saya pernah merasakan langsung, ketika beberapa waktu lalu, saya nggak pakai skincare rutin saya, karena lagi nggak di rumah. Akhirnya melipirlah saya ke minimarket, beli face wash cream yang paling murah, dan serum yang juga paling murah.

Hasilnya? sorry to say, tapi nyaris nggak ada ngaruhnya, ketika sebelum dan sesudah pakai skincare yang saya beli itu.

Bukan masalah murah atau mahalnya semata sih ya, tapi memang kandungan yang ada di skincare yang saya beli itu, tidak sebanyak yang biasa saya pakai.

Jadinya ya gitu, kayak nggak kerasa, meski udah pakai skincare, kulit wajah tetap terasa kering.


Apakah Skincare Beneran Ngaruh di Kulit Saya? Off Course!

Beberapa orang menganggap, kalau kita-kita si skincare addict ini, hanyalah korban marketing. Sebenarnya kita bisa loh merawat kulit wajah hanya dengan bahan alami.

Bahkan, skincare itu bisa ngaruh di wajah, hanyalah cara marketing produk skincare untuk membuat kebanyakan wanita ber-ketergantungan di produk mereka.

Hmm…

Benarkah skincare ngaruh di kulit wajah saya?

OFF COURSE!

Sangat ngaruh dong, dan ini saya tulis tanpa sponsored produk skincare sama sekali loh. Tidak juga dibayar oleh Ponds skincare, orang saya nggak pakai Ponds lagi, sekarang, hehehe.

memulai-skincare-rutin-di-usia-30
Setelah rutin skincare-an

Memang sih, kita bisa kok lepas dari skincare, dan beralih ke skincare alami, kayak masker buah atau semacamnya.

Tapi, tidak untuk di usia udah setuwah sekarang keknya yak, hahaha.

Mana tinggalnya di kota besar, penuh polusi. Konsumsinya makanan yang nggak sehat, karena yang sehat mihil-mihil.

Jadinya, mau nggak mau, wajib pakai ‘booster‘ nutrisi kulit dari skincare.

Ibaratnya nih, kalau kita sehat dan tinggal di lingkungan sehat dan bersih. Konsumsinya makanan alami yang sehat. Bukan buah yang udah dikembangkan pakai ini itu (misalnya, hehehe). Nggak usah minum vitamin dari bahan kimia juga bisa sehat kok.

Tapi, kalau emang lingkungannya tidak memungkinkan, mau makan jeruk sekontainer pun, misalnya. Nggak akan bisa menandingi khasiat dari vitamin C 1000 mg yang dijual di pasaran.

Demikian juga dengan skincare.

Lalu bagaimana dengan ketergantungan? di mana kalau nggak pakai skincare, muka yang glowing kembali kusam.

YA IYALAH!

Ibaratnya nih, muka kita adalah meja. Abis kita lap bersih, pakai cairan pembersih dan juga nutrisi buat kayu mejanya jadi berkilau.

Terus setelah itu, kita biarin seminggu nggak dilap. Masa iya sih mejanya tetap kinclong shimmering, splended? hahaha.

Demikian juga dengan kulit wajah kita. Bukan ketergantungan dengan skincare sih, tapi emang butuh skincare-nya setiap saat. Nggak yang seminggu sekali doang.

Demikianlah pengalaman saya, yang baru memulai pakai skincare rutin di usia 30 tahunan. Dan Alhamdulillah belum telat-telat banget, karena belum ada flek yang menebalnya kebangetan.

Karena yang namanya flek atau noda hitam di wajah itu, salah satu penyebab wajah terlihat jauh lebih tua.


Surabaya, 05 Januari 2023

Sumber: pengalaman pribadi

Gambar: canva edit by Rey & Dokpri